Jakarta, 2 Agustus 2025 – Pencetus perdebatan publik baru-baru ini adalah seorang dokter saraf, Timothy Ronald, yang menyatakan bahwa nge‑gym khususnya latihan beban justru meningkatkan fungsi kognitif, bukan menurunkannya. Pernyataan ini mengundang banyak perhatian dan klarifikasi dari pakar lain di bidang neurologi dan olahraga.
Para ahli neurologi menekankan bahwa aktivitas beban merangsang pelepasan faktor pertumbuhan saraf seperti BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), memicu neuroplastisitas yang lebih optimal. Ini berarti kemampuan belajar, memori, dan performa mental dapat meningkat seiring latihan dipertahankan secara berkala.
1. Klarifikasi dari Timothy Ronald
Timothy Ronald menjelaskan bahwa gym bukan untuk mengecilkan fungsi otak, kontras dengan anggapan populer bahwa latihan fisik berat bisa mengikis kecerdasan. Baginya, “Latihan beban dapat memperkuat sinapsis dan meningkatkan fokus,” ujarnya dalam sesi wawancara baru-baru ini.
Pernyataan ini merupakan tanggapan langsung atas kritik pedas yang menudingnya menyebut nge-gym hanya untuk “orang bodoh”, yang kemudian ia luruskan dengan bukti riset neurologis. Dia menegaskan bahwa aktivitas fisik berat bila dilakukan dengan benar akan memicu perbaikan struktur dan fungsi saraf, bukan malah melemahkannya.
2. Dukungan Ilmiah untuk Klaim Latihan Beban
Sejumlah studi ilmiah mendukung maksud Ronald. Latihan beban berulang yang moderat telah terbukti memperbaiki memori verbal dan peningkatan kecepatan pemrosesan informasi. Ini terkait dengan regulasi hormon dan neurotransmitter yang mendukung fungsi eksekutif otak.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa rutinitas rutin nge-gym membantu tubuh memproduksi BDNF protein kunci dalam pemeliharaan neuron dan pembentukan ingatan baru. Efek ini sangat terasa pada usia paruh baya hingga lansia, ketika neuroplastisitas alami mulai menurun.
3. Menuai Kritik & Klarifikasi
Sebelumnya, pandangan Timothy Ronald menuai reaksi pro dan kontra. Beberapa pihak salah tafsir dan menuduhnya merendahkan kaum cerdas dengan pernyataan seperti “nge-gym buat orang bodoh.” Namun, sang dokter kemudian memberikan klarifikasi bahwa maksudnya adalah menyingkirkan stigma negatif terhadap fitness.
Kini, pandangan Ronald mendapatkan dukungan mayoritas profesional medis dan kebugaran menegaskan bahwa latihan fisik intensif yang diimbangi asupan nutrisi baik justru memperkuat ketajaman mental.
Baca juga:
Tenaga Kesehatan Argentina Protes Pemotongan Anggaran Kesehatan
3 thoughts on “Ngegym Justru Bisa Asah Otak: Pandangan Neurologi yang Menginspirasi”
Comments are closed.