Berita

Wabah Virus Nyamuk Meningkat di China, Lebih dari 5.000 Orang Terinfeksi Chikungunya

Ilustrasi Pejalan Kaki Warga Cina

China – China tengah menghadapi lonjakan kasus penyakit chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, memicu kekhawatiran global dan pertimbangan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS untuk mengeluarkan imbauan perjalanan. Lebih dari 5.000 orang telah terinfeksi virus ini, dengan Provinsi Guangdong di selatan China menjadi episentrum utama wabah.

Lonjakan Kasus dan Respons Darurat

Sejak awal bulan lalu, China mencatat lebih dari 5.000 kasus chikungunya secara nasional. Kota Foshan di Guangdong menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 5.155 kasus terkonfirmasi hingga Minggu. Menyikapi situasi ini, pemerintah kota Foshan telah menaikkan status respons darurat kesehatan masyarakat ke Level III pada Kamis lalu. Dalam sistem respons kesehatan China, Level III mengindikasikan peristiwa kesehatan masyarakat yang ‘relatif besar’, dengan Level I sebagai kategori paling serius.

Virus chikungunya tidak menular langsung dari orang ke orang. Penularan terjadi ketika nyamuk menggigit seseorang yang sudah terinfeksi, lalu menyebarkannya ke orang lain melalui gigitan berikutnya. Menurut Centre for Health Protection (CHP) di Hong Kong, komplikasi jangka panjang dan kematian akibat chikungunya tergolong jarang, dan biasanya hanya terjadi pada individu dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah sebelumnya. Data juga menunjukkan bahwa infeksi ini dapat menghasilkan kekebalan alami.

Pencegahan dan Penanganan

Karena belum tersedia obat khusus untuk mengobati chikungunya, perlindungan diri dari gigitan nyamuk tetap menjadi langkah pencegahan terbaik. Ini termasuk menggunakan kelambu, losion anti-nyamuk, dan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Vaksinasi juga tersedia dan direkomendasikan bagi wisatawan yang akan bepergian ke wilayah berisiko tinggi. Otoritas kesehatan di Foshan menyebutkan bahwa sebagian besar kasus tergolong ringan, dan sekitar 95 persen pasien dapat dipulangkan dalam waktu tujuh hari, menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit ini relatif rendah bagi sebagian besar penderitanya.

Baca juga: 5 Cara Alami dan Efektif Mengatasi Lemah Syahwat untuk Kesehatan Seksual Pria

Wabah chikungunya di China diketahui berasal dari kasus impor yang pertama kali terdeteksi di Distrik Shunde, Foshan, pada 8 Juli lalu, menurut keterangan dari biro kesehatan setempat. Dalam telekonferensi nasional yang digelar pada Rabu, Komisi Kesehatan Nasional China mengeluarkan arahan terkait upaya penanggulangan wabah. Mereka menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antarwilayah, serta penguatan sistem pemantauan dan peringatan dini untuk mengendalikan penyebaran virus lebih lanjut.

Baca juga: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8044911/ngeri-wabah-virus-dari-nyamuk-meningkat-di-china-lebih-dari-5-000-orang-terinfeksi

One thought on “Wabah Virus Nyamuk Meningkat di China, Lebih dari 5.000 Orang Terinfeksi Chikungunya

Comments are closed.