BI Sebut Keyakinan Konsumen RI Naik, Optimisme Terjaga di Tengah Tantangan Global

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2025, menunjukkan optimisme yang terus terjaga di kalangan konsumen Indonesia. Berdasarkan hasil survei konsumen BI, IKK bulan Juli berada pada level optimis sebesar 118,1, sedikit lebih tinggi dibandingkan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 117,8. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa masyarakat tetap yakin terhadap kondisi ekonomi, baik saat ini maupun di masa mendatang.

Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (8/8/2025), menjelaskan bahwa optimisme konsumen pada Juli 2025 ini bersumber dari keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini yang tetap terjaga, serta ekspektasi yang meningkat terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini mencerminkan resiliensi ekonomi domestik di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian.

Indikator Kenaikan IKK: IKE dan IEK

Pertumbuhan IKK ini tercermin dari dua komponen utama: Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat sebesar 106,6, sedikit menurun dari 106,7 pada bulan sebelumnya, namun masih berada di level optimis. Sementara itu, IEK menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan, mencapai 129,6 dari 128,9 pada periode sebelumnya. Kenaikan IEK ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki harapan yang lebih baik terhadap prospek ekonomi di masa depan.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Terjaganya IKE didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG) yang keduanya berada di level optimis. IPSI tercatat sebesar 117,8, menunjukkan bahwa konsumen merasa penghasilan mereka saat ini tetap baik. Sedangkan IPDG mencapai 106,6, mengindikasikan adanya kemampuan dan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama.

Meskipun demikian, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) masih berada di level pesimis, meskipun menunjukkan peningkatan menjadi 95,3. Ini menandakan bahwa meskipun ada perbaikan, tantangan dalam ketersediaan lapangan kerja masih menjadi perhatian. Secara spasial, beberapa kota yang mencatatkan peningkatan IKE terbesar adalah Pontianak, Semarang, dan Bandar Lampung, menunjukkan pemulihan ekonomi yang merata di berbagai wilayah.

Baca juga:
PPATK Laporkan Pemblokiran Rekening Dormant ke Prabowo, Antisipasi Penyalahgunaan Dana

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Kenaikan IEK ditopang oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK). IEP tercatat sebesar 136,4, lebih tinggi dari 133,2 pada periode sebelumnya, menunjukkan harapan konsumen akan peningkatan penghasilan di masa depan. Demikian pula, IEKLK meningkat menjadi 125,0 dari 124,1, menandakan optimisme terhadap prospek lapangan kerja di masa mendatang.

Selain itu, Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) juga tercatat di level optimis sebesar 127,5, yang mengindikasikan bahwa konsumen memperkirakan aktivitas bisnis akan terus membaik. Kota-kota seperti Manado, Pontianak, dan Semarang menjadi penyumbang terbesar peningkatan IEK secara spasial, menunjukkan bahwa optimisme terhadap masa depan ekonomi tersebar di berbagai daerah.

Implikasi bagi Perekonomian

Kenaikan IKK ini merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Keyakinan konsumen yang kuat dapat mendorong konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi. Dengan konsumen yang optimis terhadap penghasilan dan kondisi ekonomi, diharapkan aktivitas belanja dan investasi akan meningkat, yang pada gilirannya akan memacu pertumbuhan PDB.

Namun, pemerintah dan Bank Indonesia perlu terus memantau perkembangan, terutama terkait ketersediaan lapangan kerja, untuk memastikan bahwa optimisme ini dapat diterjemahkan menjadi perbaikan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Referensi:

BI Sebut Keyakinan Konsumen RI Naik, Begini Datanya. (2025, Agustus 8). detikFinance. Diakses dari https://finance.detik.com/moneter/d-8051201/bi-sebut-keyakinan-konsumen-ri-naik-begini-datanya