Stroke merupakan kondisi medis darurat yang membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan otak permanen. Mengenali tanda-tanda awal, bahkan yang tidak biasa sekalipun, dapat menjadi kunci untuk menyelamatkan nyawa dan meminimalkan dampak jangka panjang. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (hemoragik).
Sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit ketika kekurangan suplai oksigen dan nutrisi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala-gejala yang kerap terabaikan. Berikut adalah 7 tanda tak biasa yang bisa muncul sebelum serangan stroke:
- Sakit Kepala Tak Biasa (Sakit Kepala Sentinel): Meskipun tidak selalu terjadi, sakit kepala yang muncul hingga seminggu sebelum stroke iskemik bisa menjadi indikator. Sakit kepala ini juga dapat menandakan pecahnya aneurisma yang akan segera terjadi.
- Gangguan Penglihatan (TIA/Mini Stroke): Transient Ischemic Attack (TIA), atau mini stroke, adalah kondisi di mana suplai darah ke sebagian otak terhenti sementara. Gejala seperti gangguan penglihatan yang hilang dalam 1-24 jam bisa menjadi peringatan dini stroke yang lebih serius di kemudian hari.
- Pusing dan Sulit Berjalan: Gejala TIA lainnya yang perlu diwaspadai adalah pusing yang tidak biasa dan kesulitan berjalan. Meskipun gejala ini cepat membaik, pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk penanganan yang tepat.
- Gangguan Berbicara dan Sulit Memahami: Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan juga bisa menjadi tanda TIA. Meskipun tindakan pencegahan stroke telah meningkat, gejala ini tetap menjadi indikator penting.
- Cegukan Tanpa Alasan Jelas: Cegukan berkepanjangan yang tidak terkait dengan masalah pencernaan bisa menjadi tanda stroke, terutama jika memengaruhi medula otak yang mengontrol pernapasan dan menelan. Jika berlangsung berjam-jam atau berhari-hari, segera cari pertolongan medis.
- Kekakuan Wajah, Kaki, atau Tangan: Kelemahan atau kekakuan yang tiba-tiba pada satu sisi wajah, kaki, atau tangan dapat mengindikasikan gangguan aliran darah ke bagian otak tertentu. Misalnya, jika sisi kiri otak terganggu, sisi kanan tubuh akan terpengaruh.
- Mual dan Muntah: Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa mual dan muntah tanpa alasan yang jelas bisa menjadi penanda stroke. Pasien yang mengalami muntah saat onset stroke memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi, menjadikan gejala ini sebagai prediktor awal yang penting.
Memahami tanda-tanda ini dapat membantu individu dan keluarga untuk mencari pertolongan medis lebih cepat, sehingga meningkatkan peluang pemulihan dan mengurangi risiko keparahan stroke.
Baca juga:
7 Tips Kebugaran Sederhana untuk Hidup Lebih Sehat dan Bertenaga